Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 17:11:00【Sehat】560 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(395)
Artikel Terkait
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
- SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG
- Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak
- BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG
- Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik
- Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
- UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah
Resep Populer
Rekomendasi

Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen

Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

Tujuh sayuran beku rekomendasi dietisien untuk jaga kadar kolesterol

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan

KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib